Indonesia merupakan salah satu negara pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading (38,3%) dan Ghana (20,2%) dengan persentasi 13,6%. Permintaan dunia terhadap komoditas kakao semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini merupakan suatu peluang yang baik bagi Indonesia karena sebenarnya Indonesia berpotensi untuk menjadi produsen utama kakao dunia. Namun produktivitas kakao Indonesia masih di nilai kecil dalam banyak hal. Terlebih lagi dunia tengah gencarnya menjalankan produksi hijau. Oleh karena itu penelitian ini dibuat bertujuan untuk merumuskan alternatif strategi terbaik pada peningkatan produktivitas industri kakao dengan pendekatan produktivitas hijau (Green Productivity/GP). PT XYZ adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam perkebunan dan pengolahan kakao. Analisis aliran nilai dilakukan sepanjang rantai pasok industri kakao dengan menggunakan Green Value Stream Mapping (GVSM) untuk menganalisa tujuh jenis sumber pembangkit limbah hijau. Alternatif strategi terbaik ditentukan dengan menggunakan AHP yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa rancangan skenario perbaikan. Pengukuran kinerja alternatif strategi ini selanjutnya di nilai sebagai indeks produktivitas hijau (Green Productivity Index/GPI) perbaikan dan dibandingkan dengan nilai GPI saat ini.