Penggunaan informasi di dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting, diantaranya adalah untuk mendukung proses dan operasional lembaga pendidikan dengan fungsi dan manfaat nya masing-masing, seperti contohnya e-learning untuk mendukung proses kegiatan pembelajaran, e-library untuk mendukung proses pencarian bahan ajar dan bahan pembelajaran, Sistem Informasi Akademik untuk mendukung kegiatan akademik, website lembaga pendidikan yang menjadi sarana penyampaian berita kegiatan yang terjadi di lingkungan lembaga pendidikan tersebut. Semakin canggih sebuah teknologi, maka semakin banyak kemungkinan kerentanan yang akan muncul selama penggunaan teknologi tersebut. Sistem informasi membutuhkan pengelolaan yang baik agar dapat berjalan secara maksimal. Untuk setiap kemungkinan kerentanan, pengelola sistem harus mengetahui bagaimana cara mencegah, mengurangi, menghindari, atau bahkan menerima dampak yang muncul akibat kerentanan tersebut, sehingga dibutuhkan pengelolaan sistem yang sering disebut pengelolaan risiko. Dengan mengetahui kemungkinan risiko yang muncul pada penerapan sistem informasi ini akan memudahkan Politeknik STMI untuk membentuk strategi serta meningkatkan keberhasilan dan keberlangsungan visi misi organisasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat 24 risiko yang terdiri dari 6 risiko hardware, 13 risiko software dan 5 risiko personil dengan hasil 2 risiko dikategorikan tinggi (High), 7 risiko dikategorikan sedang (Medium), 3 risiko dikategorikan rendah (low), serta 12 risiko termasuk pada kategori sangat rendah (very low).
