Iklim industri di Indonesia yang sedang berkembang pesat terutama untuk industri otomotif, alat berat, elektronik, dan pemesinan dapat memacu Industri Kecil Menengah (IKM) terutama IKM bidang pengecoran untuk lebih berkembang. Selain itu, semakin berkembangnya teknologi dan persaingan global yang semakin ketat memaksa IKM untuk meningkatkan daya saing baik berupa efisiensi produk maupun kualitas produk yang dihasilkan agar dapat mempertahankan eksistensinya. Strategi teknologi mencerminkan pilihan teknologi dan intense perusahaan dalam peningkatan kapabilitas teknologi agar diperoleh keunggulan bersaing. Tahapan strategi teknologi dalam perusahaan perlu melakukan pemilihan teknologi yang didalamnya terdapat proses asesmen teknologi. Asesmen teknologi merupakan proses penilaian teknologi pada perusahaan dan perbandingan teknologi perusahaan dengan pesaing. Asesmen teknologi dilakukan pada 4 (empat) komponen teknologi yaitu Technoware, Humanware, Infoware dan Humanware (THIO). Penerapan model perumusan strategi teknologi pada IKM menunjukkan bahwa CV Surya Pratama Logam (SPL) dengan hasil asesmen teknologi TCC = 0.355, nilai kontribusi komponen technoware = 0.359; humanware = 0.393; infoware = 0.236; orgaware = 0.372. Hasil assemen tersebut menunjukkan bahwa level teknologi perusahaan masih rendah. Dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan yang tinggi, posisi pasar kuat dan kapabilitas teknologi yang rendah maka strategi umum teknologi untuk perusahaan SPL adalah penguatan kemampuan teknologi secepatnya untuk mempertahankan posisi pasar (posisi bisnis : Question Mark) dan SPL termasuk perusahaan dengan teknologi exploiter.
