Perusahaan X yang bergerak dalam bidang industri tegel keramik. Permasalahan yang dihadapi dalam banyaknya jam lembur dalam memenuhi jumlah permintaan. Dalam penelitian ini menghitung waktu proses keramik, merancang penjadwalan produksi awal, dan usulan, menghitung makespan untuk penjadwalan produksi awal, dan usulan, dan menentukan metode penjadwalan produksi yang terbaik. Proses pembuatan tegel keramik ini terdiri dari 3 stasiun kerja (SK), yaitu SK keramik size 30x30 cm², SK keramik size 40x40 cm², dan SK keramik size 60x60 cm². Terdapat 8 mesin produksi yaitu Ball Mill, Spray Drier, Hydraulic Press, Mesin Kiln 1, Mesin Glazing 1 (Engobe), Printing Machine, Mesin Glazing 2 (Water Glass), dan Mesin Kiln 2. Berdasarkan pengolahan data dihasilkan waktu proses pembuatan keramik size 60x60 cm² sebesar 2.219,72 menit, keramik size 40x40 cm² sebesar 5.245,38 menit, dan keramik size 30x30 cm² sebesar 4.716,25 menit. Penjadwalan awal perusahaan yaitu metode First Come First Served (FCFS), dan penjadwalan usulan yaitu: metode Algoritma Heuristic Pour dan metode Algoritma Nawaz, Enscore and HAM (NEH). Makespan awal First Come First Served (FCFS) sebesar 8.982,25 menit, dan makespan usulan metode Algoritma Heuristic Pour sebesar 8.260,16 menit, dan metode Algoritma Nawaz, Enscore and HAM (NEH) sebesar 8.158,16 menit. Oleh karena itu metode yang paling baik untuk sequencing pekerjaan tegel keramik perusahaan X adalah metode Algoritma Nawaz, Enscore and HAM (NEH).