PT Astra Honda Motor (PT AHM) sebagai sebuah perusahaan manufaktur, dituntut untuk memiliki produktivitas yang tinggi agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Terdapat dua tipe velg yang diproduksi oleh PT AHM yaitu tipe KWW-Front dan KWW-Rear. Terdapat permasalahan pada proses produksi PT AHM, yaitu tidak tercapainya target produksi harian casting wheel sebesar 710 unit/hari karena kapasitas produksi hanya sebesar 423 unit/hari. Salah salah satu penyebab permasalahan ini adalah karena masih terjadi pemborosan. Current state value stream mapping (CSVSM) digunakan untuk melihat kondisi aktual dari proses produksi casting wheel. Pada CSVSM dapat dilihat total cycletime dan leadtime sebagai dasar perhitungan Process Cycle Efficiency (PCE). Hasil perhitungan didapatkan PCE kondisi saat ini hanya 4,59% untuk KWW-Front dan 4,55% untuk KWW-Rear. Untuk mengidentifikasi pemborosan yang dominan pada proses produksi digunakan metode Waste Assessment Model (WAM). Hasil identifikasi menyebutkan bahwa akar permasalahan penyebab terjadinya pemborosan adalah cukup besarnya waktu pada elemen kerja pengecekan pada stasiun kerja GDC serta kurangnya operator pada stasiun kerja cutting dan shot blasting. Berdasarkan hal tersebut, usulan mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggabungkan elemen pengecekan dan peletakkan part ke trolly pada stasiun kerja GDC serta menambah seorang operator pada stasiun kerja cutting dan shot blasting. Usulan ini digambarkan dengan future state value stream mapping sehingga (PCE) meningkat menjadi 30,64% untuk KWW-Front dan 30,46% untuk KWW-Rear.