PT XYZ merupakan salah satu perusahaan industri manufaktur yang memproduksi komponen otomotif, salah satunya yaitu Coiling CFX-5, yaitu Coil yang terdapat di engine kendaraan umum bermotor roda empat. Pada proses pembuatan Coil Spring mesin COILING CFX-5 sering mengalami kendala dikarenakan sering mengalami permasalahan breakdown mesin yang paling tinggi dalam kurun waktu satu tahun yaitu 231,53 jam dibandingkan dengan mesin-mesin lainnya. Berdasarkan evaluasi dan target produksi, maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai keandalan mesin COILING CFX-5 dengan menganalisis keandalannya. Metode yang dapat digunakan adalah metode Overall Equipment Effectiveness. Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah total pengukuran terhadap performance yang berhubungan dengan availability dari proses produktivitas dan kualitas. Pengukuran OEE menunjukan seberapa efisien dan efektif penggunaan mesin/peralatan produksi. Menurut Nakajima, penggunaan mesin produksi yang baik dapat dilihat dari nilai efektifitas mesin atau setara dengan standar Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM), yaitu 85%. Jika nilai efektifitas mesin produksi dibawah standar, maka harus dilakukan suatu perbaikan. Perbaikan terserbut dapat dilakukan dengan mengidentifikasi enam faktor kerugian utama (Six big losses), sehingga dapat solusi yang terbaik dalam mengatasi masalah tersebut dan pada gilirannya mendapatkan kinerja mesin yang optimal
